srilanggaruda
The legend...
Cemerong aku akan kembali
Mola-mola
The X-File
Jumaat, 20 November 2009
Mola-Mola,sun fish
Identification
The Ocean Sunfish is an unusual looking fish. It doesn't have a caudal fin. Instead it has a clavus, which is formed by extensions of the dorsal and anal fin rays. These take the place of a true tail fin which does not form. The clavus is broadly rounded and has low, rounded projections (called ossicles) which make up the margin.
The teeth in each jaw are fused to form a plate, and the mouth is small in
comparison to the body size.
Characters that help separate the species from the other four members of the family are the number of ossicles and the presence of a definite line at the posterior end of the body where the denticles on the skin change from extremely coarse to very fine. The clavus (tail frill) of the Ocean Sunfish has 12 fin rays. This is one of the characters that separate it from the other Australian species in the genus, Mola ramsayi, which has 16 fin rays.
The name Mola comes from the Latin word for millstone and refers to the rounded shape of the fish.
Size range
It grows to at least 3.3 m in total length but possibly as large as 4 m.
Similar Species
Mola ramsayi
Distribution
The Ocean Sunfish occurs in temperate marine waters worldwide.
In Australia, it has been recorded from the central coast of New South Wales to Tasmania and west to Mandurah, Western Australia.
The Ocean Sunfish belongs to the family Molidae and is one of three species recorded from New South Wales waters. The other two are the Southern Ocean Sunfish, Mola ramsayi, and the Slender Sunfish, Ranzania laevis. The fourth Australian species is the Sharptail Sunfish, Masturus lanceolatus. It occurs in southern waters of South Australia and Western Australia.
Habitat
Ocean Sunfish are usually found in oceanic waters, but occasionally come inshore. Sunfishes are often seen at the surface where they may be mistaken for sharks, because of the large dorsal fin.
Behaviour and adaptations
Feeding and Diet
Ocean Sunfish feed on jellyfish, salps, ctenophores and occassionally small crustaceans and fishes.
Life cycle
Larval ocean sunfish look quite different to adults.
At 2 mm long, Ocean Sunfish larva have a broad body shape. At this small size the Ocean Sunfish has a primordial tail fin, large pectoral fins and body spines. The spines are proportionally large up until a body length of at least 10 mm. At this size, an Ocean Sunfish looks less like the adult fish and more like the pufferfishes and boxfishes to which it is related.
The two photographs show anterior and lateral views of a 2.7 mm long larval Ocean Sunfish, trawled in the Pacific Ocean east of Taiwan in May 1981. Note that the spiny body is more compressed than the 1.84 mm long fish, but still less compressed than older fish.
By 35 mm in length, the body spines are much less prominent, the body is deeper and more compressed, and the beak-like teeth and clavus have developed. The adult Ocean Sunfish has no visible spines.
Mating and reproduction
Sunfishes are amazingly fecund fishes. A single adult female can produce up to 300 million tiny buoyant eggs. Fertilization occurs when eggs and sperm are shed into the water.
Predators, Parasites and Diseases
Numerous internal and external parasites were found in the September 11, 2002 autopsy. These sea lice Lepeophtheirus nordmanni are on the fish's tongue in the image.
Living with us
Economic/social impacts
Sunfishes are harmless to people.
In some areas, the Ocean Sunfish is a commercial species that is caught for human consumption.
On 13th October 1998, staff of the Australian Museum were called to examine an Ocean Sunfish, that was found stuck on the bulbous bow of the cement carrier, MV Goliath, as it tied up to the wharf in Sydney. The huge fish, which weighed approximately 1400 kg was removed from the bow of the ship by the Sydney Waterways Authority. The fish became stuck on the bow off Jervis Bay, New South Wales. It caused the speed of the ship to slow from 14 to 11 knots. The skin of the Ocean Sunfish was so rough it wore the ship's paint work back to the bare metal. The fish measured 3.1 m from the tip of the dorsal fin to the tip of the anal fin, and 2.5 m from the tip of the snout to the end of the clavus. Skin samples were taken from above the pectoral fin and near the tail. These are registered in the Australian Museum Ichthyology Collection as AMS I.38997-001 and AMS I.38997-002.
On September 11, 2002, a 1.8 m long Ocean Sunfish Mola mola washed up on Narrabeen Beach, northern Sydney, New South Wales. A team from National Parks and Taronga Zoo euthanased the dying fish and took it to the zoo for autopsy. The autopsy report stated that the fish was dying of starvation. The images were taken during the autopsy by Australian Museum Staff member Kerryn Parkinson. A range of tissue samples from the fish are now stored in the Australian Museum Fish Collection as AMS I.41536.
These Sunfish often meet their end by being struck by a ship. On 18 September 1908, the Steamer Fiona, was 65 km from Sydney when it suffered a ‘violent concussion’. A boat was lowered over the side and the men onboard saw a Sunfish jammed in the framework of the port propeller. The fish was the largest known at the time, measuring ’10 feet, 2 inches’ (3.1 m) in length and ’13 feet, 4 inches’ (4.1 m) in
height.
from articel..
Rabu, 18 November 2009
Cemerong aku akan kembali
ALLAH....tu laaa perkataan yang pertama sekali aku sebut bila aku sampai kat situ ,betapa indahnya alam semulajadi jelas masih terpelihara, kedengaran pula deruman air menghepas ke batu membuatkan jiwa aku lebih teruja,kicauan burung-burung yang rancak medengdangkan irama alam, sesekali udaran dingin menyapu lembut ke kulit ku,jelas sekali fikiran aku aman dan tenang, kelihatan pula manik-manik air yang beterbangan dibawa angin dan disinari pula cahaya matahari,sukar untuk ku gambarkan.....
Sunguh tenang sehinggakan aku lupa akan segala masaalah yang tertanggung selama ini,aku berjalan sambil menghampiri aliran air dicelah batu-batu,aku memasukan kaki ku hinga ke paras labu betis,ternyata kedinganan airnya tidak dapat kugambarkan...nah inilah balasan diatas penat lelah aku untuk ke puncak air terjun Cemerong,selama 1jam lebih pendakian, ternyata sungguh sukar pendakian tersebut,segala rintangan dan cabaran aku tempuhi dengan sabar telah pun berbalas dengan satu pegalaman yang tidak dapat aku lupakan....
Selasa, 17 November 2009
Misteri segi tiga bermuda
Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.
Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.
Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.
Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui 'suasana' yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi 'pertunjukkan'. Lain dengan pelintas-pelintas yang lain.
Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.
Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS.
Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.
Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata bagian dari kelima TBF Avenger.
Hilangnya C-119
Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.
Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.
"Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya," begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. "Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah," tambahnya.
Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.
"Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak," demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot.
Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.
Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi 'kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.
Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.
"Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO 'kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?" sergah Divitt.
Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.
Dari artikel...
Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.
Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.
Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui 'suasana' yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi 'pertunjukkan'. Lain dengan pelintas-pelintas yang lain.
Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.
Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS.
Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.
Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata bagian dari kelima TBF Avenger.
Hilangnya C-119
Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.
Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.
"Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya," begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. "Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah," tambahnya.
Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.
"Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak," demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot.
Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.
Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi 'kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.
Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.
"Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO 'kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?" sergah Divitt.
Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali.
Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.
Dari artikel...
Mitos
Mengikut cerita dongeng dalam Hikayat Merong Mahawangsa atau "Sejarah Kedah" dimulai dengan taufan yang membubarkan angkatan laut yang mengiring anak Raja Rom dalam pelayarannya ke Benua Cina disebabkan oleh seekor burung garuda (dewa Hindu, sebahagian manusia dan sebahagian burung).
Burung garuda ini kononnya duduk berseorangan di Pulau Langkawi selepas peperangan Pyrhic di antara Sri Rama Vishnu dengan Hanuman (dewa Monyet) yang telah membinasakan pulau itu.
Pada suatu hari datanglah seekor burung rajawali berjumpa burung garuda itu dan memberi perkhabaran kata anak Raja Rom sedang bersiap hendak berangkat ke Benua Cina dan di sana, ia akan berkahwin dengan seorang puteri Raja Cina. la mendapat perkhabaran ini dari seekor burung kakak tua yang menyatakan juga angkatan Raja Rom sangat besar untuk mengiring bakal pengantin itu.
Maka, apabila burung garuda mendengar cerita, itu ia berazam hendak menahan perkahwinan itu daripada terjadi, tetapi sebelum ia berbuat demikian, ia hendak pergi menghadap Nabi Allah Sulaiman terlebih dahulu.
Semasa menghadap Nabi Allah Sulaiman, burung garuda memaklumkan kepada baginda akan perkahwinan itu tidak harus terjadi kerana kedua-dua anak Raja itu tinggal berjauhan.
Nabi Allah Sulaiman bersabda jika sudah ada jodoh pertemuan di antara keduanya tiada sesiapa dalam dunia ini berkuasa boleh menahannya.
Burung garuda itu menjawab ia hendak menahan perkahwinan itu daripada berlaku. Jika tidak berjaya, ia akan berundur dari dunia ini.
Burung garuda itu pun bermohon lalu terbang ke Benua Cina dan berjanji akan balik menghadap menceritakan kesudahannya. Sesampainya di Benua Cina, ia pun menyambar Puteri Raja Cina itu dengan kukunya bersama dengan dayang dan kundangnya lalu diterbangkan ke Pulau Langkawi. Di sini, puteri dengan dayang dan kundangnya diletakkan dalam sebuah mahligai.
Sementara itu, angkatan laut anak Raja Rom pun berlayar di bawah perintah Raja Merong Mahawangsa. Ayah Merong Mahawangsa ini ialah keturunan indera-indera dan bondanya berasal dari dewa-dewa raksasa.
Selepas angkatan laut itu bertolak, garuda itu pun datang menyerang. Setiap kali ia cuba hendak membinasakan kapal-kapal angkatan itu, Merong Mahawangsa menukar anak panahnya menjadi jentayu menangkisnya. Tetapi pada masa kapal Merong Mahawangsa singgah di suatu pulau kerana hendak mengambil bekalan air dan berpisah dengan kapal-kapal yang lain, burung garuda itu telah berjaya di atas cita-citanya. Ia telah menenggelamkan semua kapal-kapal dan boleh dikatakan semua anak-anak kapal telah mati lemas.
Burung garuda itu menyangka anak Raja Rom pun telah mati lemas juga tetapi ia tidak tahu bahawa anak Raja itu dapat menyelamatkan dirinya dengan bergantung pada sekeping papan dan hanyut dibawa arus ke pantai Pulau Langkawi.
Di pulau itu, ia telah berjumpa dengan dayang dan kundang Puteri Raja Cina itu dan dibawa menghadapnya. Burung garuda itu tidak tahu tentang hal ini kerana dirahsiakan dan anak Raja Rom itu bersembunyi di dalam sebuah gua.
Kerana yakin bahawa anak Raja Rom itu telah terkorban, burung garuda pun terbang pergi menghadap Nabi Allah Sulaiman sembah maklum dengan takburnya mengatakan ia telah menangkap Puteri Raja Cina, dayang dan kundangnya dan telah memusnahkan angkatan laut Raja Rom dan membunuh anak Raja Rom.
Apabila Nabi Allah Sulaiman mendengar percakapan takbur burung garuda itu, ia pun menitahkan Raja Jin yang bernama Harman Shah, menghantarkan wazirnya dengan seratus orang jin membawa Puteri Raja Cina dan anak Raja Rom serta dayang dan kundang masuk menghadap. Wazir itu pun menyembah dan membawa balik keempat-empat orang itu.
Maka, kerana malu di atas kegagalannya menahan perkahwinan itu, burung garuda pun terbang berundur dari dunia membuang diri.
Nabi Allah Sulaiman pun memerintahkan Harman Shah membawa kedua-dua putera dan puteri ke Benua Cina dan dikahwinkan mengikut adat istiadat anak Raja-raja.
Raja Merong Mahawangsa yang telah menyangka anak Raja Rom itu telah hilang, belayar masuk ke Kuala Merbok dan menurut sejarah Kedah, ia telah dilantik menjadi Raja Kedah yang pertama.
Cerita Dongeng Burung Garuda
Oleh : James F. Augustin
Isnin, 12 Oktober 2009
Melawat Mini Zoo Di Kemaman
orang kalu sebut jer zoo mesti orang tau,haaaaaaaaa ni cita pasal mini zoo,kat kemaman sekarang ni ader bukak mini zoo,kalu dari binjai ke mini zoo tu tak la jauh mana tapi dlm lebih kurang 20min gak laaa,,,tapi kalu g skang nih dah banyak binatangnya,masa time aku g dulu sangkar banyak lagi kosong,tapi skang nih dah penuh daaa...
gambar-gambar yg aku ambik ni masa tu baru lagi lebih kurang dlm seminggu selepas perasmian,aku dengar cerita laa mula-mula first open tu orang dari seluruh kemaman turun bg support kat MB Terranug kita,time tu kalu kat pasar binjai lengang terus, laksa mak aku pun tak habis memang giler laaa org kemaman nih,hahahahahah tapi memang betul pun masa tu geng aku cerita sesak giler dlm mini zoo tu,jalan jem sampai selekoh bukit tangkal tuuu...hahahah tu aku cerita masa mula-mula mini zoo bukak laaa,skang nih ok dah,nanti kang ko orang tak nak pegi pulak..
tapi mini zoo ni memang ada keunikan tersendiri, aku malas laa nak citer lebey-lebey nanti ko orang boring pulak,so kalu ko nak tau keunikanya ko orang g laa time weekend tu senang-senangkan lah diri anda ke mini zoo ,,,,ZASSSSSSSSSSSSSSSSSSSss
Ahad, 11 Oktober 2009
Sepetang dipantai chendor
Pada hujung minggu aku membawa adam ke pantai bermain layang-layang , kawasan pantai tu tak lah seberapa menarik tapi amat sesuai jika untuk menenagkan fikiran,lebih-lebih lagi bila tengok telatah adam dengan layang-layangnya, sambil menjamu goreng pisang dan keropok yang ada di jual oleh penjaja di kawasan pantai itu,ramai gak orang pada petang tu, heheheh pada mereka yang selalu ke pantai chendor tu tau laaa guaner keadaanya...hehehehehehhe
Sabtu, 10 Oktober 2009
Terbaik Pada Pendapat
"Become the best is matter of opinion. Give your very best and you will succeed."
Semua mendesak hendakan yang terbaik, malah ada golongan cerdik pandai mengklasifikasikan tahap 'TERBAIK', sesetengah dah puas hati dengan Grade 1,tapi ada lagi pendapat 10A1 adalah yang terbaik.......Ada lagi yang terbaik...
Senang cerita setiap yang terbaik ada nilainya tersendiri.
Sama tapi tak serupa.....kenkadang aku sendiri merasakan kita lakukan yang terbaik,tapi masih dibandingkan lagi oleh org lain diatas dasar kepentingan peribadi atau keikhlasan ,,,tapi bgi aku org memang suka bercakap dan suka dibandingkan,,,seolah-olah macam bahan ujikaji saja hahahahahah....tu lah manusia yang paling aku tak suka....bagi aku kita hanya manusia biasa tiada yang sempurna dari maha penciptan, jangan anggap kita ini sudah berjaya ,perjalanan kita belum selesai ,kehidupan disana akan menentukan kita berjaya atau tidak selepas dihisab kelak itu nanti....insyaallah moga2 kita adalah muslimin -muslimat yg berjaya .....
Langgan:
Catatan (Atom)
My Pic
My favorite links!
Ketahuilah pergolakan polotik didalam Negara melalui Harakahdaily.net
Soal jawab Islam bersama Ustaz AZhar
Megikuti perkembangan semasa di dalam HarianMetro
Anda mungkin mencari sesuatu di dalam Mudah.com
Soal jawab Islam bersama Ustaz AZhar
Megikuti perkembangan semasa di dalam HarianMetro
Anda mungkin mencari sesuatu di dalam Mudah.com
Lagu yang anak aku suka
Strawberry Shortcake - Cuppycake .mp3 | ||
Found at bee mp3 search engine |
Life is full of learning lesson. Whether we want to use the lessonPositively or fret and blame everything & everyone for the misfortune is upto us.I would like to ask for your forgiveness for anything wrong that I havesaid or done whether intentionally or unintentionally to all of you. AllThe best to all of you.